Tambah lagi, konter pulsa menjamur di mana-mana, bahkan sampai banting-bantingan harga segala. Bagaimana prospek bisnis pulsa ke depan, masih prospektifkah?
Untuk menjawab pertanyaan di atas, kita bisa merujuk pada jumlah pengguna seluler yang terus bertambah di Indonesia. Apalagi 95% dari pengguna seluler ini adalah pengguna prabayar dari berbagai produk provider telekomunikasi, seperti simPATI, Kartu AS, XL, Mentari, IM3, dst). Selengkapnya mengenai apakah bisnis pulsa elektrik masih prospektif, bisa baca di sini.
Kalo baca rujukan artikel di atas, iya sih sepertinya bisnis pulsa masih sangat prospektif jika dibandingkan dengan pertumbuhan pengguna seluler. Tapi jika dilihat di lapangan, toh konter pulsa bertebaran di mana-mana, margin keuntungan juga menjadi tipis karena sudah perang harga segala, emang bisnis ini masih untung?
Yah, berbagai macam trik dagang dalam persaingan usaha digunakan untuk meraih penghasilan maksimal. Cara yang kerap digunakan namun tidak dianjurkan adalah perang harga. Kenapa tidak dianjurkan? Coba deh pikir, kalo kita menjual pulsa XL10 dengan harga pasaran 12ribu misalnya, terus konter pulsa sebelah banting harga menjadi 11.500, apakah tidak akan memancing kita atau malah konter pulsa lain untuk ikut jor-joran banting harga? Kapan perang harga ini akan berakhir?
Konsentrasi kepada pelayanan atau bahkan kepuasan pelanggan - bahasa kerennya customer satisfaction - adalah salah satu kunci utama untuk sukses berbisnis pulsa. Kalau konsumen kita merasa puas dengan pelayanan kita tentu konsumen ini akan berubah menjadi pelanggan, dan tidak mungkin malah berubah status menjadi pelanggan loyal.
Pelayanan di sini bukan hanya berarti ramah, murah senyum dan kenyamanan pelanggan tapi bisa juga didefinisikan pelayanan yang cepat alias transaksi yang lancar. Contoh jika konsumen
mau isi pulsa simPATI 10ribu tapi belum masuk-masuk, sementara konsumen buru-buru hendak mengejar kereta, nah apa nggak membuat konsumen menjadi panik? Belum lagi uang konsumen tadi 50ribu nggak ada kembaliannya, mesti cari-cari pecahan dulu. Waduh.. pussiiingg.. Bisa-bisa konsumen pindah tuh ke toko sebelah, nggak dapat untung, malah buntung; la wong konter sebelah transaksi lancar, lansung masuk, nggak ada pending.. nggak ada pening.
Contoh lain si Bedu yang seorang mahasiswa mencari penghasilan dengan menjual pulsa 'keliling' guna membiayai kuliahnya. Karena berbagai kesibukan, jadwal kuliah padat, dosen kiler suka ngasih tugas bejibun, bikin males keluar kelas atau keluar rumah buat beli pulsa. Untung ada si Bedu si penjual pulsa tanpa konter, isi pulsa jadi hanya semudah sms, tinggal bayar besok di kampus, deh. Baru 10 detik sms si Bedu mo beli pulsa, eh pulsa udah terisi. Bisa telepon Santi tanya-tanya tentang tugas besok. Isi pulsa juga cepat, jadi teman-teman kuliah banyak yang mempercayakan isi pulsa hapenya kepada Bedu. Sebenarnya si Bedu sih punya modal kecil, namun karena deposit ke server juga cepat, nggak sampe 10 menit saldo udah bertambah, jadi usaha isi pulsa bisa terus berjalan. Usaha bisa kontinyu deh. Yah dengan sumber pulsa terpercaya, modal cekak bisa dapat untung bengkak deh. :)
Situasi seperti di atas kerap terjadi apabila kita mempercayakan bisnis kita kepada sumber pulsa yang salah. Seperti contoh di atas dengan transaksi isi pulsa yang lancar tentu akan berdampak positif pada pertumbuhan usaha konter kita. So, carilah server pulsa yang memang mengutamakan kualitas bukan hanya terpatok pada harga. Kecepatan transaksi dan deposit menjadi poin penting bagi kelangsungan bisnis pulsa.
Terus, berapa besar potensi penghasilan bisnis pulsa elektrik ini? Jawabannya sih relatif dan subjektif. Tergantung seberapa besar dan keras kita berbisnis pulsa. Namun jika kita memiliki sumber pulsa yang tepat, kita bisa memaksimalkan bisnis pulsa kita dengan membangun jaringan atau merekrut downline-downline. Dan beberapa server pulsa membuat sistem marketing di mana kita yang merekrut akan memperoleh rebate/komisi. Ketika downline-downline tersebut melakukan transaksi isi ulang, maka kita akan mendapatkan sejumlah komisi/rebate sebagai upah hasil jerih payah rekrut kita. Ini akan menjadi penghasilan tambahan sekaligus passive income selain penghasilan aktif dari penjualan isi pulsa elektrik secara langsung. Malah ada juga server pulsa yang memberikan rebate/komisi hingga 3 level kedalaman. Maksudnya jika A merekrut B, dan B merekrut C, maka apabila C melakukan transaksi, maka bukan hanya B yang memperoleh komisi, tapi A juga akan memperoleh sejumlah komisi. Demikian seterusnya hingga 3 level.
Apalagi server pulsa tertentu juga memberikan Bonus Hadiah per 3 bulan untuk mitra yang berprestasi. Belum lagi ditambah dengan hadiah 6 bulanan bagi mitra dan jaringannya yang berhasil memperoleh sejumlah target transaksi tertentu. Hadiah mulai dari ponsel, BlackBerry, iPhone, hingga iPad pun ditawarkan, menambah semarak dan semangat kita berbisnis pulsa.
Jadi, bisnis pulsa bukanlah peluang usaha yang tidak prospektif, bahkan sangat menjanjikan. Apalagi untuk memulai usaha ini, cukup bermodalkan ponsel, hape yang bisa digunakan untuk SMS dan modal awal 50ribu Rupiah untuk deposit.
Tapi apabila ingin usaha berjalan lancar, paling tidak kita memulai dengan 80ribu. Jadi apabila kita mengisi deposit sejumlah 50 ribu dan mengisi pulsa elektrik sejumlah 10 ribu (asumsi harga pulsa 10ribu), maka saldo kita akan berkurang 10 ribu. Jadi saldo akan menjadi = 50ribu - 10ribu = 40ribu. Isi lagi 10ribu, saldo tinggal 30ribu, demikian seterusnya. Nah, ssebelum kehabisan saldo, sebaiknya lah kita segera melakukan deposit pulsa, agar tetap bisa melakukan transaksi secara kontinyu, terus-menerus tanpa putus.
Untuk itulah disarankan agar memilih server pulsa yang juga cepat melayani pengisian saldo deposit agar usaha tidak menjadi terhambat dan berjalan terus menerus. Ada kok server pulsa yang memberikan pelayanan sedemikian. Tidak sampai 15 menit menunggu, saldo sudah terisi. Bahkan di luar jam sibuk, 5 menit itu kelamaan. Hehehe... :D
Okeh, apabila ada yang kurang jelas, atau ada pertanyaan, silahkan meninggalkan komentar di sini, sebisa mungkin akan dijawab. Ingat!, komentarnya sopan dan bertanggungjawab.
Istilah-istilah:
- Provider Telekomunikasi: Penyedia jasa layanan telekomunikasi seluler, seperti Telkomsel, Telkom, Indosat, XL Axiata (dahulu PT Excelcomindo Pratama Tbk), Hutchison, SmartFren Telecom (gabungan Smart dan Mobile-8), Natrindo Seluler, Bakrie Telecom, Sampoerna Telekomunikasi
- Prabayar: Produk layanan provider telekomunikasi. Prabayar berarti menggunakan sistem voucher isi ulang (contoh: simPATI, Kartu AS, XL, Mentari, IM3, dst), sementara pascabayar adalalah kebalikan dari prabayar, yang berarti menggunakan sistem tagihan alias pakai dulu baru bayar (contoh: HALO, Matrix, XL pascabayar, dst).